Dalam bahasa arab ada ilmu balaghah yang berkonsentrasi pada 3 cabang pembahasan yaitu: Ilmu Ma’ani, Ilmu Bayan dan Ilmu Badi’.
Sebelum masuk lebih dalam tengtang Ilmu Badi’, ada baiknya kita lihat dan mengenal dulu sekilas pengantar ilmu badi’.
Berikut ilmu badi’ dalam etimologi, epistimologi dan sedikit sejarah peletak pertama ilmu ini.
Etimologi
Kata Badi’ “ بديع “ berasal dari kata dalam bahasa arab dari wazan “ فعيل ” yang secara bahasa merupakan Isim fa’il (Pelaku).
Berikut penjelasan makna “ بديع “ di dalam Kamus Al-wasith:
بديع : المبدع = Pencipta.
Seperti firman Allah SWT di dalam Q.S Al-Baqarah : 117 “ بديع السموات والأرض… ”.
Kata “ بديع “ jamaknya “ بدائع ”.
Epistimologi
Ilmu Badi’ adalah ilmu yang membahas atau mempelajari tentang hal-hal yang memperindah lafaz dan kalimat dalam bahasa Arab, yang mana hal tersebut tidak ada, atau tidak disertakan baik dalam ilmu bayan ataupun di dalam ilmu ma’anii.
Dalam kamus Al-ghanii disebutkan bahwa Ilmu badi’ “ علم البديع“ adalah salah satu tiga konsentrasi ilmu balaghah yaitu Ilmu ma’ani, bayan dan badi’.
Ilmu ini berkonsentrasi pada usaha memperbagus dan memperindah gaya bahasa atau ‘rasa’ suatu kalimat dalam bahasa Arab.
Memperindah lafaz disini berarti segala sesuatu yang mencakup keindahan lafaz dalam suatu kalimat.
Peletak Ilmu Badi’
Ada beberapa pendapat mengenai sejarah orang pertama yang mengemukakan atau yang membukukan ilmu badi’.
Berdasarkan dari beberapa sumber termasuk dari kitab ‘Al-kaafi fi al-balaghah’ karangan Dr. Aiman Amin Abdul Ghoni seorang dosen fakultas bahasa Arab Universitas Islam Internasional Islamabad, Pakistan, antara lain sebagai berikut:
1. Abdullah bin Mu’taz Al-‘Abbasiy
Belaiu adalah seorang khalifah sekaligus sastrawan pada masa kekhalifahan Abbasiyah, ini berdasarkan bukti yang disampaikan para ahli ilmu balaghah, bahwa beliau pada masa itu mengarang syair-sayair yang sangat indah dan mengumpulkannya ke dalam sebuah kitab yang beliau beri judul (Al-Badi’).
Setelah itu bermunculan para sastrawan-sastrawan muslim lainnya yang berkontribusi dalam peletakan ilmu badi’ diantaranya:
2. Ja’far bin Qudaamah (w. 319 H)
eorang sastrawan Baghdad, Irak yang mengarang banyak kitab, tidak hanya kitab sastra beliau juga menulis buku tentang filsafat, ekonomi, ilmu kesekretarisan, perpajakan dan sebagainya.
Khusus dalam ilmu badi’ beliau mengarang sebuah kitab yang beliau beri judul (Naqd Qudamah), di dalam kitab ini beliau mengemukakan 10 macam pembahasan atau cabang dari ilmu badi’ yang beliau kembangkan berdasarkan apa yang telah dikemukakan oleh Khalifah Abdullah bin Mu’taz Al-‘Abbasiy sebelumnya. 3. Abu Hilal Al-Hasan bin Abdullah Al-‘Askariy (w.395 H)
Seorang ulama fiqih sekaligus sastrawan yang mengemukakan 37 cabang pembahasan dalam ilmu badi’.
4. Ibnu Rasyiq Al-Hasan bin Rasyiq Al-Qairuuniy
Seorang ahli literatur bahasa dalam islam yang menulis sebuah kitab yang berjudul (Al-‘Umdah), Kurang lebih 37 macam pembahasan dalam ilmu badi’ dibahas di sana.
5. Syarfuddin Ahmad bin Yusuf Al-Qaisiy At-Tiifaasyi (580-651 H)
Beliau adalah orang asli Tiffech, Aljazair yaitu sebuah daerah dekat Gafsa, Tunisia di benua Afrika.
Beliau lahir di sana, beliau menuntut ilmu di Mesir kemudian menjadi penengah dalam hukum di negerinya. Beliau juga seorang penyair dan banyak mengarang kitab-kitab sastra bahasa dan hukum.
6. Abdul ‘Adhim Al-Masyhur ibn Abi Al-Ishba’ (595-654 H)
Beliau adalah seorang penyair dan ahli sastra, kitab beliau yang tekrnela di dalam ilmu badi’ berjudul (Badi’ Al-Quran) yang mengupas pembahasan ilmu badi’ yang terdapat di dalam Al-quran, beliau juga mengutarakan tentang 90 macam pembahasan dalam ilmu badi’.
7. Safiyuddin Al-Hilli (677-750 H)
Beliau adalah sastrawan dan penyair muslim yang lahir di Al-hillah suatu daerah diantara Kufah dan Baghdad. Beliau mengemukakan ada 140 macam pembahasan di dalam ilmu badi’, yang kemungkinan ada yang berhimpun diantara pembahasan-pembahasan tersebut.
Beliau adalah penyair atau sastrawan yang berasal dari Mosul, Irak. Beliau bermukim di Damaskus, Suriah dan mangkat di sana. Beliau menyusun sebuah kitab berjudul ( بديعية ) yang membahas sama tengtang apa yang di bahas oleh Safiyuddin Al-Hilli dan menambahkan beberapa inovasi simple dari itu untuk pengembangan ilmu badi’ bahasa Arab.
Tanda I’rob Bagi Nashab Dalam Ilmu Nahwu Tanda I’rob Bagi Nashab Dalam Ilmu NahwuSebelumnya, dalam nahwu bab i’rob kita sudah membahas pembagian i’rob ada empat: rofa’, nashab,…
Huruf Jar Menurut Garis Besar Ilmu Nahwu Huruf jar secara garis besar dalam ilmu nahwu adalah huruf-huruf yang menjadi amil untuk mengubah isim menjadi majrur atau makhfuz.Perlu…
5 Cara Agar Mudah Belajar Nahwu Sharaf Cara Mudah Belajar Nahwu SharafBagaimana cara kita agar mudah belajar nahwu sharaf? Sesungguhnya belajar tidak ada yang mudah, perlu kepada…
Pengertian Hal Dalam Ilmu Nahwu Dan Ketentuannya Secara garis besar “Hal” dalam ilmu nahwu adalah keadaan dari sebuah kelakuan.Kata Syeikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin dalam kitabnya Syarah…
Kosakata Bahasa Arab tentang Sekolah Dalam dunia pendidikan, kita membutuhkan kosakata bahasa asing sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dalam berkomunikasi. Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa…
Dhomir Muttashil Dalam Qaidah Nahwu Dhomir ( ضمير ) = Artinya kata ganti. Kata Jamaknya ( ضمائر ).Dhomir adalah sebutan untuk kata ganti (pronoun) pelaku…
Thariqah Mubasyarah, Semua Yang Perlu kamu Ketahui… Thariqah MubasyarahMetode langsung atau dalam bahasa Arabnya Thariqah Mubasyarah (طريقة المباشرة) adalah salah satu dari sekian banyak metode yang digunakan…
Definisi Ta’lim, Bedanya Dengan Tadris Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata ‘Ta’lim’ atau dalam bahasa Arab (تعليم). Biasanya orang menyebut majelis ta’lim, atau…
Perbedaan Imla dan Tajwid dalam Bahasa Arab Bahasa Arab memiliki beberapa aturan yang harus dipatuhi ketika membaca teks tertulis dan mengucapkan kata-kata. Imla dan Tajwid adalah dua…
Tentang Pentingnya Belajar Bahasa Arab Bahasa Arab adalah bahasa internasional dengan jumlah penuturnya yang sangat banyak yang tersebar di seluruh bagian dunia, baik itu penutur…
Tanda Nashab Dalam Ilmu Nahwu Lengkap Tanda nashab dalam i'rob ilmu nahwu ada 5 macam: Fathah, Alif, Kasrah, Yaa, dan buang huruf nun.Dalam pembahasan i’rob, cara…
Hubungan Fiqh Lughah Dengan Ilmu Pendidikan dan Ilmu… Hubungan Fiqh Lughah dengan Ilmu PendidikanPengertian pendidikan secara umum adalah setiap sesuatu yang mempengaruhi dalam pembentukan seseorang baik dari segi…
Pembukuan Hadits dan Klasifikasinya Pembukuan Hadits dan KlasifikasinyaA. Sejarah Singkat Pembukuan HaditsPada masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan masa khulafaur rasyidin, pada saat itu…
Excellent read, I just passed this onto a friend who was doing a little research on that. And he actually bought me lunch since I found it for him smile Thus let me rephrase that: Thank you for lunch!
I am now not certain where you are getting your information, however great topic. I must spend some time learning much more or understanding more. Thanks for magnificent information I was in search of this info for my mission.
Only wanna comment that you have a very nice site, I love the style and design it actually stands out.
Excellent read, I just passed this onto a friend who was doing a little research on that. And he actually bought me lunch since I found it for him smile Thus let me rephrase that: Thank you for lunch!
I am now not certain where you are getting your information, however great topic. I must spend some time learning much more or understanding more. Thanks for magnificent information I was in search of this info for my mission.
Absolutely pent content, Really enjoyed looking through.
I loved your post.Really thank you! Really Cool.
I think this internet site has got some real great information for everyone. “A man’s dreams are an index to his greatness.” by Zadok Rabinwitz.
There’s certainly a great deal to find out about this issue. I really like all the points you’ve made.