Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang banyak digunakan oleh penduduk di timur tengah, terutama negara-negara liga Arab.
Bahasa Arab sangat diminati di Indonesia, buktinya bahasa Arab masuk dalam kurikulum pembelajaran sekolah-sekolah keislaman, dari madrasah ibtidaiyah sampai perguruan tinggi negeri Islam.
Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Arab merupakan bahasa asing yang dianggap penting dipelajari karena merupakan bahasa Al-qur’an dan banyak elemen-elemen bahasa Arab itu sendiri yang digunakan dalam ibadah sehari-hari.
Mengajar bahasa Arab adalah proses transfer ilmu dari guru kepada murid berupa materi-materi pelajaran bahasa Arab dengan tujuan agar peserta didik bisa memahami bahasa Arab pada tingakat tertentu.
Walaupun bahasa Arab merupakan bahasa yang bisa diterima di lisan orang Indonesia, tetap saja bahasa Arab adalah bahasa non-bahasa ibu yang tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, mengajar bahasa Arab memiliki tantangan tersendiri bagi setiap pengajar pelajaran bahasa Arab.
Seorang pengajar pelajaran bahasa Arab harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang bisa membantunya dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Berikut 10 kemampuan dasar dalam mengajar pelajaran bahasa Arab khususnya di tingkat madrasah, dimulai dari 4 kemampuan inti yang sangat krusial dalam menentukan sukses tidaknya seorang pengajar dalam mengajarkan bahasa Arab.
4 kemampuan inti mengajar bahasa Arab
Dalam bahasa Arab, kemampuan disebut dengan istilah maharah yang berarti kemampuan atau skill. Berikut 4 kemampuan inti yang harus dimiliki seorang pengajar sebelum mengajar pelajaran bahasa Arab.
1. Maharah Istima’ (Kemampuan Mendengar)
Sebelum menulis, membaca dan berbicara. Dalam prosedur mempelajari bahasa Arab kita harus terlebih dahulu bisa mendengar. Mulai dari bunyi huruf hijaiyyah hingga bunyi kosakata-kosakata yang berbeda.
Kemampuan mendengar akan sangat berpengaruh pada kemampuan-kemampuan yang lain.
Seorang tenaga pengajar atau guru bahasa Arab harus memiliki kemampuan mendengar bunyi bahasa Arab dengan baik, sehingga ia bisa meneruskan pembelajaran bahasa Arab yang benar kepada peserta didik.
2. Maharah Kalam (Kemampuan Berbicara)
Kemampuan berbicara seorang tenaga pengajar bahasa Arab dalam melafazkan dan menyampaikan apa yang ada di benaknya dalam bahasa Arab juga sangat penting guna untuk memotivasi siswa-siswi dalam belajar bahasa Arab.
Kalau gurunya saja tidak bisa berbicara bahasa Arab, bagaimana ia mengajarkan bahasa tersebut kepada anak didiknya.
Namaun, kemampuan ini sangat fleksibel tidak bisa disamakan langsung dengan penutur asli karena kita di Indonesia bahasa Arab merupakan bahasa asing atau bukan bahasa ibu, minimal seorang guru bahasa Arab harus memiliki kemampuan setingkat strata-1 atau telah diuji oleh akademisi setingkat.
3. Maharah Qira’ah (Kemampuan Membaca)
Membaca tulisan bahasa Arab berbeda dengan membaca bahasa-bahasa yang lain, membaca bahasa Arab juga perlu memperhatikan tajwid, makharijul huruf, sifatul huruf dan sebagainya. Karena kalau ini salah maka akan memberi efek kepada makna atau arti yang tidak benar.
Minimal, seorang guru bahasa Arab tingkat madrasah harus sudah bisa membaca tulisan Arab gundul dengan baik dan benar. Atau minimal sudah menguasai pelajaran nahwu dan sharaf setingkat universitas.
4. Maharah Kitaabah (Kemampuan Menulis)
Kemampuan menulis bahasa Arab adalah kemampuan dalam mentransformasikan ide, gagasan, dan pikiran tentang sesuatu kedalam bentuk tulisan bahasa Arab. Proses menulis bahasa Arab sangat diukur dari penerapan ilmu nahwu dan sharaf. Minimal sekali seorang yang akan mengajar bahasa Arab di tingkat madrasah harus sudah melewati mata kuliah insya’ tingkat 4 atau setara.
3 Kemampuan Dasar Mengajar Bahasa Arab
Kemampuan dasar berikut adalah skill dasar yang sangat menentukan sukses tidaknya dalam pembelajaran bahasa Arab, 3 kemampuan berikut saling terikat dengan empay kemampuan inti di atas.
5. Kemampuan Mufradat
Mufrodat adalah kosakata dalam bahasa Arab. Seorang guru bahasa Arab di madrasah harus memperkaya dirinya dengan kosakata-kosakata dari tema atau judul besar pembelajaran bahasa Arab yang ia ajarkan.
Sehingga ketika ada siswa yang bertanya tentang suatu kosakata yang tidak ia mengerti seorang guru bisa langsung memberinya jawaban. Ini akan menambah value seorang guru di mata peserta didik.
6. Kemampuan Gramatikal (Nahwu & Sharaf)
Nahwu dan sharaf layaknya dua pilar yang menopang bangunan bahasa Arab bahasa Arab. Bagus tidaknya bahasa Arab tergantung dari bagaimana nahwu dan sharafnya. Seorang tenaga pengajar bahasa Arab harus menguasai nahwu dan sharaf agar tidak keliru dalam mengajarkan bahasa ini ke peserta didik.
7. Kemampuan Khat
Khat atau kaligrafi arab ini juga menjadi dasar bagi seorang guru bahasa Arab karena dalam proses belajar mengajar nantinya guru pasti menulis sesuatu di papan tulis. Oleh karena itu ia harus menulis dengan jelas dan bagus. Minimal sekali ia harus menguasai dasar-dasar khat naskhi. Sehingga peserta didik tidak salah dalam membaca tulisan gurunya.
2 Kemampuan Dasar Pendukung Dalam Mengajar Bahasa Arab
Berikut 2 kemampuan dasar pendukung yang menentukan suksesnya pembelajaran bahasa Arab.
8. Kemampuan Perencanaan Pembelajaran
Guru bahasa Arab harus mampu merencanakan pembelajaran dengan matang sesuai situasi dan kondisi peserta didik dan kurikulum yang berlaku. Baik itu perencanaan harian, mingguan, bulanan, semesteran dan perencanaan pembelajaran tahunan.
Perencanaan pembelajaran ini nantinya tertuang dan dapat ditelususri melalui RPP, didalamnya termasuk media yang cocok, alat hingga bahan ajar.
9. Kemampuan Dalam Mengevaluasi Pembelajaran
Evaluasi termasuk penilaian didalamnya adalah alat untuk mengukur sukses tidaknya pembelajaran bahasa Arab. Dapat dilakukan harian setelah pembelajaran atau mingguan, bulanan dan semesteran.
Dari evaluasi tersebut, seorang guru bisa menilai sejauh mana kesuksesannya dalam mengajar, dan dia juga bisa mengetahui keseulitan-kesulitan dan di titik mana peserta didik belum memahami pembelajaran.
10. Kompetensi Kependidikan
Semua kemampuan di atas diterapkan di dunia pendidikan artinya di madrasah. Sehingga seorang guru bahasa Arab harus memiliki kompetensi-kompetensi kependidikan tertentu. Kompetensi kependidikan ini adalah keseharian guru di kelas dan di madrasah.
1. Kompetensi Pedagogik
Dalam kompetensi ini seorang guru dituntut bisa memahami karakteristik peserta didik dalam belajar dan di luar pembelajaran hingga bisa menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan keadaan peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
Guru harus memiliki kepribadian yang mencermenkin seorang guru, bagaimana ia bersikap di depan peserta didik. Karena semua hal ini akan dinilai dan diikuti oleh anak didik.
Bagian ini sangat krusial dalam mendidik moral dan akhlak siswa, karena guru akan menjadi role-model atau panutan bagi peserta didik di lingkungan sekolah.
3. Kompetensi Profesional
Seorang guru dituntut memiliki profesionalitas tinggi dalam melaknasakan tugasnya, guru harus dapat memilah antara kehidupannya di rumah sehari-hari dengan kesehariannya disekolah. Jangan sampai ada guru yang sedang memiliki masalah di luar kelas membawanya ke dalam pembelajaran, ini akan sangat berpengaruh pada anak didik dalam menerima pembelajaran.
4. Kompetensi Sosial
Lingkungan madrasah adalah lingkungan yang memiliki struktural yang rapi dan teratur, guru harus memiliki hubungan sosial yang baik terutama dengan murid dan wali murid. Juga sesama guru dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan madrasah dan sekitar madrsah.
Can you be more specific about the content of your enticle? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://accounts.binance.com/en/register?ref=P9L9FQKY
Thnks forr ones marvelous posting! I genuineely enjoyed rreading it, youu
happpen to bbe a geeat author.I will make syre to
bokmark your blog andd wjll eventually colme bqck in thee foreseeable future.
I want to encouragfe you tto definitely continue your great writing, have a nice evening!