ghoorib.com|Penghijauan Kota Dalam Estetika Kefilsafatan

Penghijauan Kota Dalam Estetika Kefilsafatan

ghoorib.com|Penghijauan Kota Dalam Estetika Kefilsafatan

Penghijauan Kota Dalam Estetika Kefilsafatan

Pertumbuhan ekonomi tumbuh begitu pesat di kota-kota besar, kota telah menjadi pusat peradaban dari sebuah negara, menjadi pusat dan poros pemerintahan dan juga hukum.

Pada zaman dahulu, kota adalah target utama dalam sebuah peperangan, siapa yang menguasai kota dialah yang menang.

Penduduk kota lebih banyak memikirkan kebutuhan ekonominya, mayoritas mereka adalah penganut dolarisme, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan dengan tujuan untuk mengumpulkan uang-uang kertas itu sebanyak-banyaknya.

Dalam situasi seperti ini terjadilah kesenjangan sosial diantara jeruji pagar perkotaan, ada bercak arogansi dan individualis dalam kesharian penduduk kota.

Lebih parahnya, permasalahan Agama terminimalisir dan terpojokkan oleh gemerlap kehidupan metropolitan tersebut.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dengan intensitas yang tinggi tersebut tentu sejalan dengan infrastruktur langit yang harus terus digenjot.

Lihat saja gedung peradaban disana yang menjulang tinggi, kelap kelip pelita dimalam hari dan jalanan yang padat setiap saat.

Populasi manusia dan populasi polusi bergandengan menambah sesak hiruk pikuk kota, alhasil kota menjadi begitu sibuk.

Apa yang terjadi selanjutnya? Iya…kawasan yang dulunya hijau itu berubah menjadi warna abu-abu atau perak atau bahkan warna emas mungkin. Begitu egoisnya kota terhadap penghijauan?

Padahal jika penduduk kota mau menerawang sejenak mereka akan mendapati diri mereka dihujam situasi dan kebanggaan kota mereka.

Situasi seperti ini menyebabkan rentannya perasaan stress mewabah ke sebagian penduduk kota, jika kita tarik garis lurus, kita akan mendapatkan data jumlah bunuh diri penduduk kota dalam beberapa tahun terakhir.

Semakin kecil lingkaran hijau dikota semakin besar pula angka kematian…

Mengapa ini terjadi? Mari kita periksa melalui estetika kefilsafatan

Dalam beberapa kesempatan kita menemukan bahwa warna hijau adalah warna surga, bahwa kota yang hijau adalah ciri-ciri kota yang sehat, kita tahu hijau pepohonan kota mampu menyerap polusi udara dan juga menygarkan mata dan pikiran manusia.

BACA JUGA :  Tanda I’rob Bagi Nashab Dalam Ilmu Nahwu

Bisa dikatakan bahwa hutan kota terlalu banyak manfaat bagi penduduknya, haruskah dirampingkan?

Anak-anak yang lucu itu akan sering bermain di taman kota dan pada hari libur penduduk kota bisa menikmati sinar matahari yang segar bersama pepohonan disana.

penghijauan dan pengadaan hutan kota sangat diperlukan terlebih untuk menyeimbangi peningkatan suhu udara dan pemanasan global dalam beberapa tahun akhir ini.
Hijaunya kota akan meminimalisir suhu udara yang dirasakan penduduk kota.
Alam dan pemandangan hijau yang asri dan segar identik dengan rehabilitasi pikiran dan permasalahan-permasalahan yang bermunculan dari benak kehidupan.
Ketika semuanya seimbang dan terkendali pikiran manusia akan jernih dan tenang, pada saat itulah manusia mulai memikirkan makna mendasar kehidupan dan menjadi dingin dalam menyelesaikan segala perkara yang terjadi di hiupnya.
Pada akhirnya, manusia dan alam tidak bisa dipisahkan karena dipangkuan alamlah manusia merangkak dalam kehidupan yang singkat ini.
penghijauan kota merupakan salah satu cara untuk menghadirkan kembali nuansa alam yang terkikis oleh keegoisan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur.
Dengan adanya penghijauan kota akan membantu memberi waktu istirahat bagi otak manusia metropolitan.
See you for the next aeticles…! Jika ada kritik dan saran, silahkan comment dibawah… Terimakasih 🙂


Instagram : @ghoorib
Fb Fanspage : Ghoorib

One comment

  1. ghoorib.com|Penghijauan Kota Dalam Estetika Kefilsafatan

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.com/en/register?ref=P9L9FQKY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *